Senin, 22 Juni 2009

Penanganan Bullying Salah



Jakarta - Kasus tindak kekerasan yang dialami murid SMA 34, Pondok Labu, Jakarta oleh seniornya bisa dikategorikan sebagai tindakan bullying. Penanganan yang salah selama ini justru membuat anak Indonesia jadi korban. "Peristiwa seperti ini jangan kita gunakan untuk saling menyalahkan. Tapi kita gunakan untuk menyadari bahwa kita semua masih belum cukup mengantisipasi dan mencegah bullying itu sendiri," kata pendiri Yayasan Semai Jiwa Amini (Sejiwa) Diena Haryana dalam siaran pers, Selasa (13/11/2007). Diena menjelaskan, terminologi bullying mengacu pada penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang, sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tidak berdaya. Peristiwanya sangat mungkin terjadi berulang.
Hal ini, sering dialami oleh siswa-siswa sekolah menengah di seluruh Indonesia. Oleh kerena salah paham, tindakan semacam ini dianggap sesuatu yang wajar, tanpa ada yang menyadari dampak jangka panjang yang ditimbulkan baik pada korban juga pelaku bullying. "Akibatnya, tindakan bullying terus terjadi sampai terkadang menimbulkan korban jiwa dan trauma berkepanjangan, yang tentunya menghambat proses belajar dan proses perkembangan jiwa seorang anak," papar Diena. Berbagai penelitian, telah menunjukkan hubungan antara bullying dengan naiknya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai akademik dan tindakan bunuh diri pada orang dewasa dan anak-anak. "Bullying juga menurunkan skor tes IQ dan kemampuan analisa siswa, serta rasa kurang berartinya diri mereka. Pelaku bullying sendiri cenderung tumbuh menjadi pelaku kriminal, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak melakukan bullying," ungkapnya.
Penanganan kasus bullying yang beberapa kali terjadi seringkali salah. Terutama dengan keterlibatan polisi yang terlalu jauh. "Dukungan dan komitmen dari semua pihak adalah langkah awal untuk dapat mengurangi tindakan bullying di sekolah dan menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan sehat," ujarnya. Untuk itu, Diena berharap, seluruh pihak, baik orang tua dan guru perlu melakukan sesuatu karena bullying menimbulkan trauma dan sangat berpengaruh terhadap masa depan anak-anak mereka. "Anak-anak juga perlu dibimbing agar mereka menyadari bahwa perilaku bullying sangat merugikan dan mengarah pada tindakan melanggar hukum," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar